RICHMOND - Peneliti asal Amerika Serikat telah berhasil melakukan untuk kedua kalinya kelahiran hiu tanpa 'dibuahi'.
Para peneliti menyebutkan bahwa mereka menggabungkan DNA dari kotoran hiu perempuan Blackstip Atlantik di Akuarium Virginia dan hiu lelaki dari pusat sains Marine.
Sebelumnya kasus pertama telah terjadi reproduksi tanpa jenis kelamin, atau parthenogenesis, yang melahirkan� hiu kepala martil di kebun binatang Omaha.
"Pada kasus yang pertama kami tidak beruntung. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat hiu perempuan menyebabkan banyak spesies," Ujar Demian Chapman, Kepala penelitian hiu.
Hiu tersebut melahirkan tanpa kesulitan dan cukup sekali tekanan seperti mengeluarkan kotoran. Para peneliti tersebut melihat bahwa jika berhasil maka penelitian ini bisa menjadi salah satu solusi untuk pelestarian spesis hiu yang terancam kepunahannya.
"Mau tidak mau, sedikitnya populasi hiu perempuan ini membuat kami harus mempercepat penelitian," imbuh Chapman, seperti yang diberitakan Associated Press, Jumat (10/10/2008).
Usaha ini dimulai sejak 16 bulan yang lalu setelah kematian hiu blacktip Atlantik yang bernama Tidbit di Akuarium Pantai Virginia. Sejak itu tidak ada lagi hiu blackstip yang berjenis kelamin laki-laki.
Di Bulan Mei 2007, hiu berukuran 5 kaki, dan seberat 94 pon mati karena stres saat diperiksa kehamilannya. Namun, hiu berukuran 10 inchi membuat karyawan akuarium senang karena berhasil diselamatkan.
Pada awalnya cara yang dilakukan dalam produk janin yang dilakukan adalah dengan menyilangkan DNA hiu blacktip dengan hiu lelaki dari spesies yang lainnya.
Para peneliti menyebutkan bahwa mereka menggabungkan DNA dari kotoran hiu perempuan Blackstip Atlantik di Akuarium Virginia dan hiu lelaki dari pusat sains Marine.
Sebelumnya kasus pertama telah terjadi reproduksi tanpa jenis kelamin, atau parthenogenesis, yang melahirkan� hiu kepala martil di kebun binatang Omaha.
"Pada kasus yang pertama kami tidak beruntung. Namun, tidak menutup kemungkinan suatu saat hiu perempuan menyebabkan banyak spesies," Ujar Demian Chapman, Kepala penelitian hiu.
Hiu tersebut melahirkan tanpa kesulitan dan cukup sekali tekanan seperti mengeluarkan kotoran. Para peneliti tersebut melihat bahwa jika berhasil maka penelitian ini bisa menjadi salah satu solusi untuk pelestarian spesis hiu yang terancam kepunahannya.
"Mau tidak mau, sedikitnya populasi hiu perempuan ini membuat kami harus mempercepat penelitian," imbuh Chapman, seperti yang diberitakan Associated Press, Jumat (10/10/2008).
Usaha ini dimulai sejak 16 bulan yang lalu setelah kematian hiu blacktip Atlantik yang bernama Tidbit di Akuarium Pantai Virginia. Sejak itu tidak ada lagi hiu blackstip yang berjenis kelamin laki-laki.
Di Bulan Mei 2007, hiu berukuran 5 kaki, dan seberat 94 pon mati karena stres saat diperiksa kehamilannya. Namun, hiu berukuran 10 inchi membuat karyawan akuarium senang karena berhasil diselamatkan.
Pada awalnya cara yang dilakukan dalam produk janin yang dilakukan adalah dengan menyilangkan DNA hiu blacktip dengan hiu lelaki dari spesies yang lainnya.
Print this page
0 komentar:
Posting Komentar