CANBERRA - Meskipun Australia belum pernah terkena bencana Tsunami yang membahayakan namun pemerintah setempat telah memasang alat pendeteksi peringatan dini akan datangnya Tsunami. Alat pendeteksi ini dipasang di Samudra Hindia dan Pasifik yang akan terhubung dengan kantor pusat monitoring.
Australian Tsunami Warning Center telah bekerjasama dengan India dalam menyediakan alat pendeteksi dini tsunami yang kantornya berpusat di sebelah selatan dari Kota Melbourne. Dan menurut Ray Canterford dari Australian Bureau of Meteorology pemasangan ini untuk mencegah bahaya tsunami yang telah terjadi di beberapa negara di Asia Pasifik.
Pemerintah negeri Kanguru ini telah menggelontorkan dana tidak kurang dari USD46 juta. Dan pengerjaannya sendiri telah memakan waktu selama 6 bulan. Alat pendeteksi ini akan bekerja jika level laut mengalami perubahan signifikan. Data seismic akan terhubung dengan jaringan, lalu akan memperingatkan negara-negara di pulau pasifik bagian barat daya.
"Data penting ini juga akan terkirim dengan cepat di pusat peringatan tsunami di Hawaii dan Badan Meteorologi di Jepang," ucap Ray Canterford, seperti yang dikutip dari Reuters, Senin (3/11/2008).
"Walaupun terpasang di Australia, tapi jaringan ini akan terhubung dengan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik. Agar kami bisa mengolah data tersebut," tambahnya lagi.
Alat pendeteksi dini tsunami ini tentu sangat berguna bagi kawasan yang diapit Samudera Hindia dan Pasifik. Sebab di daerah tersebut rawan terkena bencana tsunami. Peristiwa yang terjadi di Aceh pada Desember 2004 lalu akan menjadi pelajaran yang berharga untuk menekan korban yang berjatuhan.
Australian Tsunami Warning Center telah bekerjasama dengan India dalam menyediakan alat pendeteksi dini tsunami yang kantornya berpusat di sebelah selatan dari Kota Melbourne. Dan menurut Ray Canterford dari Australian Bureau of Meteorology pemasangan ini untuk mencegah bahaya tsunami yang telah terjadi di beberapa negara di Asia Pasifik.
Pemerintah negeri Kanguru ini telah menggelontorkan dana tidak kurang dari USD46 juta. Dan pengerjaannya sendiri telah memakan waktu selama 6 bulan. Alat pendeteksi ini akan bekerja jika level laut mengalami perubahan signifikan. Data seismic akan terhubung dengan jaringan, lalu akan memperingatkan negara-negara di pulau pasifik bagian barat daya.
"Data penting ini juga akan terkirim dengan cepat di pusat peringatan tsunami di Hawaii dan Badan Meteorologi di Jepang," ucap Ray Canterford, seperti yang dikutip dari Reuters, Senin (3/11/2008).
"Walaupun terpasang di Australia, tapi jaringan ini akan terhubung dengan beberapa negara di kawasan Asia Pasifik. Agar kami bisa mengolah data tersebut," tambahnya lagi.
Alat pendeteksi dini tsunami ini tentu sangat berguna bagi kawasan yang diapit Samudera Hindia dan Pasifik. Sebab di daerah tersebut rawan terkena bencana tsunami. Peristiwa yang terjadi di Aceh pada Desember 2004 lalu akan menjadi pelajaran yang berharga untuk menekan korban yang berjatuhan.
Print this page
0 komentar:
Posting Komentar