WASHINGTON - Kebanyakan orang tak begitu suka dengan tampilan mobil yang sederhana. Hasil studi mengungkap, banyak orang lebih suka dengan desain eksterior mobil yang maskulin dan galak.
Pengkarakteran mobil seperti wajah manusia merupakan cara paling mungkin untuk mengungkapkan bagaimana penampilan yang paling disukai. Para peneliti di bidang automotif melihat ini sebagai peluang untuk berkreasi mendesain mobil bagian depan yang ekspresif dan mencirikan karakter sebuah mobil.
"Investasi menciptakan model mobil penumpang yang baru membutuhkan dana miliaran dolar AS. Jika salah mendesain dan tidak disukai konsumen, produsen dalam masalah besar dan menghadapi kerugian," ungkap Truls Thorstensen, pimpinan EFS Consulting Vienna seperti dikutip MSNBC.
Mendesain mobil, menurutnya bukan sekedar mengaplikasikan ilmu eksakta. Namun juga mengadaptasikan selera orang secara umum. Untuk itu Thorstensen menggandeng ahli Antropologi dari Universitas Vienna Sonja Windhager mengadakan penelitian terhadap desain 38 mobil penumpang yang diproduksi antara 2004 dan 2006.
Para partisipan yang terdiri dari masing-masing 20 perempuan dan laki-laki, memberikan penilaian kepada 39 mobil tersebut menggunakan basis sistem yang dinamakan geometric morphometrics (GM). Dengan ini mereka akan akan mengkatagorikan desain mobil, seperti anak-anak dan dewasa. Selain itu, mereka juga mengkatagorikan kecenderungan desain berdasarkan jenis kelamin, kebiasaan, emosi, dan kepribadian. Semuanya digali dari wajah manusia atau obyek lainnya.
Setelah itu mereka ditanya, apakah saat menatap mobil tertentu, mereka mlihat ada wajah manusia, hewan, atau tidak mencerminkan wajah sama sekali. Penggambaran meliputi bagian mata, hidung, mulut dan lainnya yang mungkin terekam dalam kepala mereka.
Hasilnya, partisipan sepakat bahwa sebuah mobil harus memiliki desain mewakili ekspresi galak, arogan, dan menakutkan. Sebaliknya, mobil yang terkesan menonjolkan sisi kesedihan, tidak digemari.
Hasil penelitian yang dilakukan Thorstensen ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pabrikan mobil. Beberapa tahun lalu, pimpinan desain sebuah produsen mobil ternama membeli hasil penelitiannya.
Thorstensen dan Windhager juga berencana memperdalam penelitian mereka tentang bagaimana mata seseorang memandang sebuah mobil serta apa yang ada di fikiran orang saat melihat sebuah mobil. Bahkan partisipan akan dipilih dari kalangan yang tak begitu mengenal mobil modern, seperti negara Afrika Ethiopia dan negara lainnya. Ini untuk mendapatkan penilaian yang menyeluruh tentang pandangan orang terhadap desain mobil.
Thorstensen yakin dalam mendesain mobil pabrikan ternama seperti Toyota sangat memperhatikan selera konsumen global dan tempat di mana mobil tersebut dipasarkan. Oleh karena itu, keanekaragaman negara dan budaya menjadi parameter ahli desain masing-masing produsen dalam menciptakan mobil yang disukai.
ENGLISH VERSION
Berlangganan Berita:
Print this page
0 komentar:
Posting Komentar