SWEDIA - Dua orang warga negara Jepang dan seorang warga Amerika berhasil memenangkan Nobel Fisika untuk teorinya yang berhasil menjelaskan mengenai perilaku partikel terkecil.
Yoichiru Nambu yang merupakan ilmuwan dari Universitas Chicago berusia 87 tahun bersama dua warga Jepang, Makoto Kobayashi dan Toshihide Maskawa, berhasil memenangkan hadiah senilai total USD1,4 juta.
Nambu mendapatkan setengah dari total hadiah karena keberhasilannya memecahkan serangkaian rumus matematika yang ia kerjakan hampir setengah abad lalu. Sedangkan sisa separuh hadiah tersebut akan dibagi dua oleh Kobayashi dan Maskawa karena keberhasilannya menemukan keluarga baru dari partikel sub-atomik.
"Ketiga ilmuwan ini pantas kami berikan nobel bidang fisika. Berkat mereka, kita jadi tahu bahwa sesungguhnya masih ada hal paling kecil yang harus kita kenali," ujar Royal Swedish Academy of Sciences, seperti dikutip melalui Associated Press, Kamis (9/10/2008).
Mereka dianggap cukup fokus dalam menjalani penelitian dengan konsep fisika yang bernama Simetri.
Dalam fisika, garis besar teori simetri diartikan sebagai situasi fisika yang sama sekali tidak bisa diubah. Dalam tingkat sub-atom, contohnya, segala sesuatunya harus berjalan sesuai dengan prosedur meskipun waktu berjalan ke masa depan atau ke belakang.
"Artinya, jika kita melihat sebuah film maka kita tidak bisa mengatakan ke arah mana film itu berjalan. Sama halnya dengan simetri. Jika peraturan tersebut dilanggar maka simetri akan terpecah dan rusak," ujar seorang ahli fisika Phil Schewe.
Yoichiru Nambu yang merupakan ilmuwan dari Universitas Chicago berusia 87 tahun bersama dua warga Jepang, Makoto Kobayashi dan Toshihide Maskawa, berhasil memenangkan hadiah senilai total USD1,4 juta.
Nambu mendapatkan setengah dari total hadiah karena keberhasilannya memecahkan serangkaian rumus matematika yang ia kerjakan hampir setengah abad lalu. Sedangkan sisa separuh hadiah tersebut akan dibagi dua oleh Kobayashi dan Maskawa karena keberhasilannya menemukan keluarga baru dari partikel sub-atomik.
"Ketiga ilmuwan ini pantas kami berikan nobel bidang fisika. Berkat mereka, kita jadi tahu bahwa sesungguhnya masih ada hal paling kecil yang harus kita kenali," ujar Royal Swedish Academy of Sciences, seperti dikutip melalui Associated Press, Kamis (9/10/2008).
Mereka dianggap cukup fokus dalam menjalani penelitian dengan konsep fisika yang bernama Simetri.
Dalam fisika, garis besar teori simetri diartikan sebagai situasi fisika yang sama sekali tidak bisa diubah. Dalam tingkat sub-atom, contohnya, segala sesuatunya harus berjalan sesuai dengan prosedur meskipun waktu berjalan ke masa depan atau ke belakang.
"Artinya, jika kita melihat sebuah film maka kita tidak bisa mengatakan ke arah mana film itu berjalan. Sama halnya dengan simetri. Jika peraturan tersebut dilanggar maka simetri akan terpecah dan rusak," ujar seorang ahli fisika Phil Schewe.
0 komentar:
Posting Komentar