F1 News

My BlogCatalog BlogRank

Situs Bunuh Diri Menyerang Remaja Inggris


INGGRIS - Hukum di Inggris sedang diuji ketangguhannya. Hal ini menyusul dengan bermunculannya situs bunuh diri yang mengambil korban remaja.

Langkah pencegahan segera diambil oleh pemerintah untuk menenangkan publik yang mulai resah karena hadirnya situs-situs yang memuat detail bagaimana anak-anak muda melakukan praktik bunuh diri.

Situs tersebut sudah jelas telah melanggar undang-undang Suicide Act tahun 1961 namun masih belum ada operator situs yang ditindaklanjuti oleh pihak berwenang mengenai hal ini.

Sebenarnya sudah ada inisiatif dari pemerintah untuk mengandemen undang-undang tersebut agar lebih mudah diaplikasikan secara online maupun offline.

"Memperbarui bahasa Suicide Act sebenarnya bisa membantu meyakinkan orang-orang bahwa Internet bukanlah lingkungan yang alpa hukum. Kami sadar dalam masalah ini tidak ada solusi instan yang bisa dilakukan untuk melindungi orang-orang yang gampang diserang lewat dunia online," papar seorang staf dari Departemen Keamanan Maria Eagle seperti yang dikutip dari Times Online, Sabtu (20/9/2008).

"Hukum perlu diekspresikan ke dalam istilah-istilah yang bisa dimengerti semua orang, terutama di daerah publik yang luas dengan banyak orang tertarik untuk kesana," tambah Eagle.

Sayangnya pernyataan tersebut baru sampai di tahap diskusi tanpa kejelasan yang pasti kapan akan benar-benar direalisasikan oleh Departemen Keamanan. Padahal Komisi Hukum setempat sudah mengusulkan agar mengubah kata-kata tertentu dalam undang-undang tersebut sejak dua tahun lalu. Usulan itu tidak ditanggapi baik oleh Menteri Keamanan.

Sebagai informasi, rentetan praktik bunuh diri oleh sejumlah remaja di Bridgend, New South Wales, disinyalir menjadi biang kerok masalah ini. Mereka memanfaatkan situs Internet untuk merencanakan dan mendiskusikan bagaimana caranya membunuh diri mereka sendiri.

Namun ternyata fenomena ini malah menjadi semacam hiburan bagi sebagian orang. Menurut sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sekelompok orang yang menjelajahi dunia maya malah mendorong gerakan bunuh diri ini, bukan ikut membantu mencegah.

Oleh karena itulah berdiri sebuah organisasi yang peduli dengan masalah bunuh diri di kalangan remaja ini dengan nama Papyrus. Organisasi ini, oleh salah seorang walinya Paul Kelly, menyambut baik usulan pembaharuan kata-kata dalam undang-undang, selain karena agar lebih mudah dimengerti juga bisa membuat penyedia layanan Internet agar lebih proaktif menindak konten yang ilegal.

Kelly juga mengungkapkan betapa susahnya menghukum seseorang yang bersalah dan mendorong pihak yang berwenang untuk mengencangkan hukum sehingga tidak ada lagi situs-situs yang mempublikasikan materi untuk mendorong terjadinya bunuh diri.

"Dalam praktiknya sangat mudah untuk mendorong orang lain mencabut nyawa sendiri, ketimbang menghukum yang bersalah di pengadilan hukum," ujar Kelly menutup penjelasannya.





ENGLISH VERSION

Berlangganan Berita:



Enter your Email






Preview | Powered by FeedBlitz

Related Posts by Categories



0 komentar:

 

Hujan Kali Ini

View blog reactions Your Site Title There are currently : visitors online. Powered by Online Count.

Senandung Kala Hujan

Free Devil ani MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com