NEW YORK - Dua orang ilmuwan matematika berhasil memprediksi pemenang pemilihan presiden Amerika. Dari hitungan matematis, Barack Obama diprediksi akan menjadi presiden Amerika berikutnya.
Dilansir melalui Live Science, Senin (22/9/2008), dua orang ilmuwan matematika dari institusi berbeda telah menggunakan perhitungan matematika dan menetapkan Barack Obama sebagai pemenang pemilu. Mereka adalah Wes Colley dari Universitas Alabama dan Richard Gott dari Universitas Princeton.
Keduanya berhasil membangun sebuah sistem yang mampu menjumlahkan secara otomatis hasil penghitungan berbagai macam poling yang dilakukan oleh berbagai institusi dalam waktu sebulan kemarin. Hasil penghitungan tersebut diambil berdasarkan jumlah perhitungan poling terbesar hingga yang terkecil dari kedua kandidat. Dari situ maka di dapat rata-rata jumlah penghitungan yang berbeda dari dua kandidat yang berseteru.
Colley sendiri saat ini telah dikenal sebagai pembuat sistem komputer yang digunakan untuk menghitung daftar ranking sepakbola keluaran NCAA. Sistem baru penghitungan suara milik Colley ini mendapati hasil bahwa Barack Obama telah berada jauh di depan saingannya, John McCain.
Angka ini sangat jauh berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh Institute for Operations Research and the Management Sciences (INFORMS) yang berbasis di Maryland. Dengan menggunakan teknologi model matematik dan menggunakan program algoritma yang dinamis, INFORMS berhasil memposisikan John McCain di atas Barack Obama dengan hasil polling 282,8 suara untuk McCain dan 255,2 suara untuk Obama.
Dilansir melalui Live Science, Senin (22/9/2008), dua orang ilmuwan matematika dari institusi berbeda telah menggunakan perhitungan matematika dan menetapkan Barack Obama sebagai pemenang pemilu. Mereka adalah Wes Colley dari Universitas Alabama dan Richard Gott dari Universitas Princeton.
Keduanya berhasil membangun sebuah sistem yang mampu menjumlahkan secara otomatis hasil penghitungan berbagai macam poling yang dilakukan oleh berbagai institusi dalam waktu sebulan kemarin. Hasil penghitungan tersebut diambil berdasarkan jumlah perhitungan poling terbesar hingga yang terkecil dari kedua kandidat. Dari situ maka di dapat rata-rata jumlah penghitungan yang berbeda dari dua kandidat yang berseteru.
Colley sendiri saat ini telah dikenal sebagai pembuat sistem komputer yang digunakan untuk menghitung daftar ranking sepakbola keluaran NCAA. Sistem baru penghitungan suara milik Colley ini mendapati hasil bahwa Barack Obama telah berada jauh di depan saingannya, John McCain.
Angka ini sangat jauh berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh Institute for Operations Research and the Management Sciences (INFORMS) yang berbasis di Maryland. Dengan menggunakan teknologi model matematik dan menggunakan program algoritma yang dinamis, INFORMS berhasil memposisikan John McCain di atas Barack Obama dengan hasil polling 282,8 suara untuk McCain dan 255,2 suara untuk Obama.
Print this page
0 komentar:
Posting Komentar