MONTREAL - Siapa yang tahu isi hati seseorang? Begitulah ungkapan yang sering terlontar dalam pergaulan sehari-hari. Tapi jika pertanyaan itu dilontarkan kepada ilmuwan asal Concordia University, Canada, Dr Prabir Bhattacharya, maka hanya dengan melihat gambar ekspresi wajah, ia dapat menebaknya.
Seperti dilansir Sciencedaily, Kamis (4/12/2008), Dr Prabir Bhattacharya bersama mahasiswanya, Abu Sayeed Sohail sedang mengembangkan aplikasi program komputer baru yang dapat mendeteksi dan menjelaskan ekspresi gambar wajah seseorang.
Tujuan pengembangan sistem aplikasi itu, menurut� Bhattacharya adalah untuk mengambil dan menganalisa gambar wajah di beberapa tempat untuk tujuan keamanan, seperti bandara, dan terminal. Jika pada suatu tempat yang ramai, terdapat orang yang dicurigai maka analisa terhadap gambar wajah dapat cepat diketahui apakah orang tersebut berbahaya atau tidak.
Sistem itu, tidak hanya melihat wajah secara sekilas tapi juga menganalisa wajah secara spesifik, seperti guratan otot di dekat mata, hidung dan mulut. Bhattacharya mengungkapkan, analisa dilakukan terhadap 15 titik di wajah yang dimiliki orang secara umum meskipun berbeda latar belakang budaya yang berbeda.
Seperti dilansir Sciencedaily, Kamis (4/12/2008), Dr Prabir Bhattacharya bersama mahasiswanya, Abu Sayeed Sohail sedang mengembangkan aplikasi program komputer baru yang dapat mendeteksi dan menjelaskan ekspresi gambar wajah seseorang.
Tujuan pengembangan sistem aplikasi itu, menurut� Bhattacharya adalah untuk mengambil dan menganalisa gambar wajah di beberapa tempat untuk tujuan keamanan, seperti bandara, dan terminal. Jika pada suatu tempat yang ramai, terdapat orang yang dicurigai maka analisa terhadap gambar wajah dapat cepat diketahui apakah orang tersebut berbahaya atau tidak.
Sistem itu, tidak hanya melihat wajah secara sekilas tapi juga menganalisa wajah secara spesifik, seperti guratan otot di dekat mata, hidung dan mulut. Bhattacharya mengungkapkan, analisa dilakukan terhadap 15 titik di wajah yang dimiliki orang secara umum meskipun berbeda latar belakang budaya yang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar